Laman

Kamis, 27 November 2014

Tampil Pede ala Tante Yuli

September lalu, Yuliana F Hartanto menjadi tamu istimewa di FIKom Untar.
Beliau merupakan seorang professional grooming dan image coach di sejumlah kursus kepribadian dan kini beliau mendirikan Groowme, sebuah kursus grooming mulai dari program makeover hingga program personality and confidence di Jakarta.
Siapa sangka beliau sudah 41 tahun, namun masih terlihat seperti anak remaja yang modis.
Dalam workshopnya tante Yuli memberikan pengarahan make up natural, yang dapat digunakan untuk sehari-hari. bahkan beliau me-make over sendiri mahasiswi Untar dihadapan mahasiswa lainnya. tidak hanya mahasiswinya yang di make over, mahasiswa juga di stylist oleh asisten tante Yuli.
"Self-confidence is the memory of success. Pede itu penting apalagi dengan self-confidence yang you punya,” ungkapnya. Beliau menegaskan bahwa kita harus memiliki 3B dalam diri kita yaitu Brain, Beauty, dan Behaviour."  kata tante Yuli, yang dapat kita gunakan untuk kedepannya.

Jumat, 21 November 2014

BEM FIKom Untar Berbagi Kasih

Menyebarkan rasa peduli dan kasih, itulah kegiatan Charity yang dilakukan oleh BEM Fikom Untar pada Jumat, 14 November 2014 yang mengalakan kegiatan sosial ke yayasan 5 roti dan 2 ikan di daerah Sunter, Jakarta Utara. Kegiatan ini dilaksanakan di Sekolah Misi Bagi Bangsa yang terletak di Sungai Tiram, Jakarta Utara. Acara charity ini diperuntukan sebagai aksi social untuk membantu sesame, terutama kepada anak-anak dengan keluarga yang kurang mampu untuk diberikan bantuan.

Acara diisi dengan berbagai macam kegiatan menarik yang tentunya bertujuan untuk menghibur anak-anak yang berada di Sekolah Misi Bagi Bangsa ini, seperti kegiatan bernyanyi bersama, menggambar, mewarnai, bahkan sampai berkarya dalam membuat makanan. Keceriaan dan semangat anak-anak sangat terlihat dari setiap kegiatan yang dilaksanakan pada acara ini.
Selain kegiatan dan games, BEM Fikom Untar juga membagikan bingkisan kepada anak-anak berupa makanan, alat-alat tulis dan perlengkapan lainnya. Selain itu tidak lupa juga acara ini diakhiri dengan senyum dan kegembiraan para anak-anak yang tentunya selain mendapatkan hadiah-hadiah, juga mereka mendapatkan rasa senang dan kasih dari kegiatan charity BEM Fikom Untar ini. “Share the love, share the care”. (AL)

Kamis, 20 November 2014

Tepat hari Sabtu 08 November 2014, BEM FIKom Untar mengadakan acara, goes to mall. Bertempat di  XL Xplor, Cental Park yang akan menghibur kalian pas disaat malam minggu.
BEM FIkom Goes to Mall ini mengundang kalian - kalian yang mempunyai bakat dance untuk tampil di acara Virtual Dance Competition dan Charity Time Together We Can Make a Difference. dengan mengocek kantung sebesar 30 ribu kalian dapat mengikuti virtual dance competition.

Tidak hanya dance saja yang ditampilkan, ada beberapa performance dari magician, band, stand up comendy, dance, dan masih banyak lagi.

Jumat, 14 November 2014

Mengelola Bisnis Secara Berkelanjutan

Tepat tanggal 14 November 2014 di ruang Auditorium Gedung Utana Lt. 3 Universitas Tarumanagara, diadakan sharing knowledge mengenai "Mengelola Bisnis secara Berkelanjutan".
Sharing knowledge ini di moderatori oleh Bapak Ahmad Junaidi atau biasa dipanggil Mr. Alex yang berprofesi sebagai dosen Untar dan wartawan Jakarta Post.

Pada kesempatan ini Harli Ojong (Kompas Group) dan Miranti Ojong (Putri Bapak Harli Ojong), berbagi pengalaman dalam mengelola bisnis yang sudah terlebih dahulu di bangun oleh P.K Ojong (Ayah dari Bapak Harli Ojong) dan seorang temannya.

Filosofi dari seorang P.K Ojong yang selalu dan berkali-kali dikatakan adalah kejujuran dengan diri sendiri ; bekerja keras ; percaya diri ; dan berdoa. Kiat-kiat tersebut ditanamkan oleh beliau kepada para pekerja dan keluarganya.
Dalam membangun usahanya ini, Beliau sebagai guru bukan jurnalis, guru yang menggurui dan mendidik bawahannya dan mengelola usaha tidak terlalu banyak berhutang.

"Keberhasilan kompas sendiri diwujudkan dari bagaimana isi dari kompasnya sendiri ; tidak memihak pada siapapun (pemerintahan, kelompok-kelompok tertentu) ; berita yang disajikan objektif bukan subjektif ; mempertahankan idependensi ;  Kepercayaan masyarakat juga menjadi keberhasilan dari kompas." Ungkap Bapak Harli Ojong

Dalam menghadapi perubahan dari media cetak ke digital camera , Kompas kini juga membentuk sebuah web yang dikenal sebagai kompas.com.
Untuk menghadapi perubahan itu juga, Bapak Harli Ojong membangun sebuah Universitas Multimedia Nusantara, yang akan menghasilkan mahasiswa yang terampil dalam menghadapi perubahan ke depannya.

Menurut Miranti Ojong dalam menghadapi perubahan " work hard and smart ; feat ; passion ; gairah untuk menekuni pekerjaan anda. Making Money and Try it "  tentunya semua yang akan dilakukan perlu dipikirkan kedepannya.



Wartawan, Profesi yang UNIK

Diakhir bulan Oktober, Universitas Tarumanagara mengadakan sebuah seminar dengan pembicaranya Bapak Eko Suptianto yang berprofesi sebagai wartawan di Media Indonesia.

Beliau mengatakan " Wartawan sama dengan Pelukis ", dimana pelukis melihat objek lalu menggambarnya, dan wartawan melihat fakta lalu menulis berita. Menurut Bapak Eko sebuah berita tidak banya membahas 5W + 1H saja, tetapi berita harus benar dan baik atau impact'nya (so what).

Berkaitan dengan topik yang dibahas pada pagi hari itu, "wartawan, profesi yang unik" mengapa profesi yang unik?? karena profesi wartawan di senangi sekaligus di benci, dengan berita yang dibuat oleh wartawan dapat menaikan bahkan menurunkan image seseorang.
Namun sangat disayangkan, sekarang profesi tersebut dikenal sebagai wartawan bodrex, yang hanya mencari uang saja walaupun beritanya tidak sesuai fakta. Seharusnya seorang wartawan harus :
  1.  Memiliki pengetahuan yang tinggi
  2.  Jejaring Narasumber yang luas
  3.  Keberanian
  4.  Keterampilan mengemas berita
  5.  Cityzone Jurnalis , untuk mengetahui naluri jurnalistik yang ada dalam diri kita.
  6.  Mental, Fisik , karena bisa saja seorang wartawan meliput berita bencana alam, yang memungkinkan saja wartawan tersebut tinggal untuk beberapa lama di TKP.
"Apakah reporter bisa menjadi wartawan ?" pertanyaan yang diajukan Bapak Eko pada mahasiswa.
jawabannya adalah tidak, karena setiap orang bisa menjadi repoter dan setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan informasi, sedangkan wartawan diikat oleh kode etik, dan bersikap sekptis, jadi mempertanggung jawabkan informasi yang dipublikasikan.


"Perbedaan reporter dan reportase? "
Reporter seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, dan reportase adalah laporan peristiwanya.

Tahapan Reportase :
  1.  Reportase Dasar (straight news) : hanya digunakan untuk media - media online (5W + 1 H)
  2.  Reportase Madya  : peristiwa tentang feature, mendalam tetapi tidak menyeluruh
  3.  Reportase Lanjutan : mengadopsi untuk penulisan investigasi, berupa analisis atau laporan lebih dalam.
Beliau juga membahas News Value yaitu :
  1.  Aktual
  2.  Tokoh
  3.  Kedekatan,  peristiwa yang terjadi dekat dengan kita
  4.  Dramatik, kemampuan deskripsi melihat kondisi sebenarnya
  5.  Unik

Toilet

Toilet FIKOM UNTAR terjamin kebersihannya. Terdapat sabun cuci tangan, tissue dan disediakan tempat sampah. Keadaan toilet juga bersih, tidak becek dikarenakan adanya office boy/office girl yang bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Di dalam toilet juga terdapat pengharum ruangan otomatis yang disemprotkan setiap 5 menit sekali. Toilet juga terasa dingin mungkin karena hawa ac dari luar ruangan yang masuk ke dalam toilet.
 Namun sayangnya di setiap lantai hanya disediakan 2 toilet. Sehingga mahasiswa harus mengantri untuk masuk toilet. Atau jika sudah tidak tahan ingin membuang air, mahasiswa harus pergi ke lantai lain untuk mencari toilet yang sepi. Biasanya antrian ini lebih sering terjadi di wc wanita. Jadi maklumin saja.

Gedung Parkir

Gedung Parkir Mobil
Kenyamanan di gedung parkir kurang memadahi, belokannya pun terlalu sempit. Mobil saya pernah terserempet tembok sewaktu berbelok karena sempitnya belokan dan banyaknya mobil yang parkir pararel pada pas dibelokan.
Parkiran Untar yang terlalu sempit menyebabkan kemacetan saat turun atau naik gedung parkir. Apalagi saat mahasiswa baru masuk. Parkiran tambah ramai. Terkadang ketika sudah mencapai lantai 8 pun harus rela berputar-putar di gedung parkir untuk mendapat tempat parkir. “Gedung parkir ini sudah terlalu sempit, mahasiswa terlalu banyak sedangkan tempat parkirnya sedikit. Parkir pararel pun susah didapat. Butuh waktu cukup lama untuk mencari tempat parkir jika sudah lewat dari jam 07.15, apalagi jika ada kuliah jam 09.20 pasti sudah sangat sulit untuk mendapat tempat parkir’’.
Kinerja tukang parkir juga tidak sigap, malah terkadang lalai. “Waktu itu mobil saya mau keluar. Tetapi di depan ada mobil parkir pararel, ketika saya memanggil tukang parkir untuk meminta tolong mendorong mobil tersebut, tukang parkir tersebut malah mendorong mobil itu sampai kena mobil di depannya. Dalam hal ini saya berpendapat bahwa tukang parkir itu tidak peduli dan tidak menjaga mobil yang parkir pararel,”
Perlu waktu cukup lama untuk memangil tukang parkir untuk menggeser mobil yang menghalangi mobil saya. “ Saya harus membunyikan klakson berulang-ulang supaya ada tukang parkir yang menghampiri saya. Ketika saya sudah sampai di lantai 2, saya baru melihat segerombolan tukang parkir yang sedang mengobrol. Mereka bukannya menjalankan tugas, tetapi malah santai mengobrol”.
 
Gedung Parkir Motor
 Hampir sama dengan gedung parkir mobil, gedung parkir motorpun kurang memadai kapasitas para pengguna motor. Bahkan mahasiswa yang tidak mendapatkan tempat dengan santainya memarkirkan kendaraannya secara paralel, tentunya hal tersebut sangat mengganggu sekali, ketika motor tersebut menutupi motor yang berada didalam, sehingga pengendara harus memindahkan sendiri motor yang parkir secara paralel, dimana ada petugas yang acuh saja terhadap hal tersebut. Bahkan karena padatnya, pengguna motor dapat memarkin pas pada belokan yang sewaktu-waktu motor tersebut dapat jatuh.

Untuk menuju jalan keluar parkir, para pengguna sepeda motor masih harus berhati-hati, karena yang memarkir secara paralel bisa sampai pada petugas yang memeriksa karcis parkir.